Pidato Tentang Pendidikan

Pidato Tentang Pendidikan


Selamat datang di blog pidato dan ceramah, semoga kita semua mendapat berkah karena senantiasa menggemakan suara dakwah islamiyyah. Aamiin

Para pembaca yang budiman pada postingan kali ini izinkan saya berbagai tulisan ringkas saya mengenai contoh pidato tentang pendidikan. semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pada kita semua pada umumnya. Aamiin :)
selamat menyimak, dan sampai berjumpa lagi di postingan saya berikutnya

Assalamulaikum
segala puji marilah kita panjatkan kepada dzat Ilahi Robby
sholawat beserta salam marilah kita bacakan kepada junjunan Alam yakni habiibana wa nabiyana kanjeng Nabi Muhammad Saw, tidak lupa kepada para sahabatnya, tabiin dan tabiatnya semoga sampai kepada kita selaku ummatnya. Aamiin

Hadirin yang berbahagia pada kesempatan yang berbahagia ini. izinkan saya menyampaikan sepatah dua patah kata yang berkenaan dengan pentingnya pendidikansebagaimana yang diwasiatkan oleh para founding father (pendiri negeri kita) bahwa musuh utama kita adalah dan kebodohan. dan kunci utama dalam memerangi musuh kita itu yaitu tiada lain dengan pendidikan.

Pepatah  barat mengatakan " long life education" (pendidikan seumur hidup) padahal jauh -jauh hari sekitar 14 abad yang lalu,  Nabi kita Muhammad Saw telah bersabda :"Menuntut ilmu itu dimulai dari semenjak buaian sampai kepada liang lahat (meniggal dunia)."

Pendidikan yang utama adalah pendidikan agama dimana pendidikan agama merupakan asas pokok dalam membentuk kepribadian seseorang. dengan agama manusia dituntut agar manusia senantiasa mematuhi aturan, displin, dan penuh rasa tanggung jawab. Alloh Swt telah berfirman dalam Q.s Al-Mujadalah ayat 11 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Didalam ayat tersebut sangat jelas bahwa Alloh Swt memberikan isyarat bahwa Kita harus senantiasa mengisi melapangkan majelis ilmu agar diberikan kelapangan dan kesejahteraan dalam kehidupan Ia meninggikan derajat seseroang berdasarkan atas kadar keimanannya dan ilmu pengetahuannya. Iman hanya akan diperoleh dengan pendidikan atau pengetahuan agama. dan pendidikan agama telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap cita cita mulia yakni membentuk manusia yang mempunyai integritas kepribadian, mempunyai fisik dan jiwa yang sehat dan kuat serta menjadikan  manusia yang pintar dan cerdas didasari dengan iman dan takwa serta mendidik manusia untuk menjadi orang yang berguna dan bermanfaat di dunia dan di akhirat.Pendidikan adalah merupakan asas pokok dalam kehidupan seseorang untuk   mmencapai kesuksesan serta tujuan cita-cita yang hendak dicapai.

Pendidikan yang utama adalah pendidikan yang sesuai dengan misi Rasululloh di utus ke dunia, yakni pendidikan moral dan akhlak. dimana apabila akhlak seseorang baik maka akan berpengaruh pada sikap dan kepribadiannya dalam menjalankan aktifitasnya sebagai khalifah fil ardi. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Junjunan kita Muhammad Saw, beliau sangat terkenal dan disanjung akan ketinggian dan kemuliaan akhlaknya. Sehingga pada usia muda ia telah menjadi pemuda yang terpercaya yang bergelar Al-Aamin, beliau sangat dicintai dan dihormati oleh para sahabat dan pengikutnya karena kepribadiannya yang indah tiada tara. Subhanalloh

Alhamdulillah di Negara kita Indonesia telah diterapkan suatu sistem pendidikan atau kurikulum yang berbasis tentang pendidikan berkarakter yang dikeluarkan pemerintah pada Tahun 2013. Untuk membangun karakter dan/atau budi pekerti anak didik dalam Kurikulum 2013 ada baiknya mengacu pendapat Bapak Pendidikan Nasio-nal Ki Hadjar Dewantara. Di samping Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar adalah pendiri sekaligus pemimpin Perguruan Nasional Tamansiswa (National Onderwijs Tamansiswa). Kiranya banyak orang mengerti bahwa pendidikan budi pekerti (dan/atau karakter) merupakan cirikhas pendidikan Tamansiswa dengan Ki Hadjar Dewantara.

Di Majalah Poesara edisi Februari 1954,Ki Hadjar menyatakan budi pekerti wajib disampaikan kepada siswaoleh semua guru. “Pengajaran budi pekerti sebaiknya diberikan secara spontan oleh sekalian pamong; jadi menurut adanya setiap kesempatan dan tidak harus menurut daftar pela-jaran. Pendidikan budi pekerti harus diberikan oleh tiap-tiap pamong, baik ia mengajarkan bahasa, sejarah, kebudayaan maupun ilmu alam, ilmu pasti, menggambar, dan sebagainya”, tulisnya.

Untuk menjabarkan konsepnya, Ki Hadjar menyampaikanpentingnya empat tingkatan dalam menanamkan budi pekerti kepada anak didik; yaitusyari’at, hakikat, tarikat, dan makrifat.

Tingkat syari’at cocok diberikan pada anak yang sangat muda, dalam hal ini anak TK dan RA. Adapun metodanya dengan membiasakan berperi-laku baik menurut norma masyarakat. Anak TK dan RA tidak perlu diberi teori tentang budi pekerti tetapi langsung dibiasakan berperilaku yang baik menurut ukuran umum; misalnya saja mengucapkan salam ketika bertemu teman, menyatakan hormat ketika bertemu guru, mencium tangan kalau berhadapan dengan orang tua, dan sebagainya.

Tingkat hakikat cocok diberikan pada anak berusia di atasnya; dalam hal ini murid SD dan MI. Anak tetap dibiasakan berperilaku baik menurut ukuran umum tetapi dalam waktu bersamaan mulai perlu di  diberi pengertian sederhana mengenai mengapa ia harus berbuat demikian.

Contohnya, di samping dibiasakan mengucap salam sewaktu bertemu teman mereka juga diberi pengertian tentang pentingnya mengucapkan salam itu; misalnya saja ucapan salam itu dapat menimbulkan ikatan hati dan keakraban lahir batin antarteman.

Tingkat tarikat cocok diberikan kepada anak berusia di atasnya lagi; dalam hal ini siswa SMP dan MTs. Siswa tetap dibiasakan berperilaku baik, diberi pengertian mengenai pentingnya hal itu dilakukan; tetapi bersamaan waktunya juga disertai dengan aktivitas pendukung yang cocok. Misalnya bagaimana anak-anak SMP dan MTs itu berkesenian, berolah puisi, berolah raga, dan bersastraria sambil berolah budi. Contohnya anak-anak SMP dan MTs dilatih menari “halus”sambil dijelaskan makna-makna gerakan yang ada didalamnya untuk menanamkan budi pekerti.

Selanjutnya tingkatan makrifat cocok diberikan pada anak berusia di atasnya lagi; yaitu siswa SMA, MA dan SMK. Sang anak disentuh pema-haman dan kesadarannya sehingga berperilaku baik bukan sekedar kebiasa-an dan berpengertian, tetapi berkesadaran di lubuk hatinya untuk melakukan hal itu. Dalam bahasa Tamansiswa sampai tingkatan “Tringa”; yaitu ngerti (mengerti), ngrasa (merasakan) dan nglakoni (menjalankan). Sang anak mengerti maksud berperilaku baik; dan perilakunya tersebut dijalankan berdasarkan kesadaran diri. (dinamikaedukasidasar.org).

Demikian uraian singkat dari saya, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangannya. tidak ada gading yang tak retak, tiada manusia i yang terluput dari dosa. semoga dalam memperingati hari pendidikan ini kita senantiasa mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari Alloh Swt. Aamiin

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Sampai jumpa pada postingan kami, berikutnya agar mendapat berkah dan bernilai sedekah klik iklannya, ya terima kasih jazakallohu Ahsanal Jaza :)

gambar pendidikan