Pidato Tentang Manasik Haji Judul Kewajiban Melaksanakan Ibadah Haji

Pidato Tentang Manasik Haji Judul Kewajiban Melaksanakan Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan Ibadah penyempurna dari rukun Islam yang 5, bilamana seseorang telah melaksanakan ibadah haji maka sempurnalah Islam_nya, Ibadah yang merupakan syari'at Nabi Ibrahim ini mempunyai keistimewaan yang luar biasa. dimana para tamu Alloh tersebut adalah orang-orang pilihan yang diseru oleh Alloh Swt. semoga kita semua ditakdirkan Alloh untuk melaksanakannnya.Aamiin

 Berikut ini adalah suatu tulisan sederhana mengenai sejarah ringkas ibadah haji dan tentang tata cara melaksanakan ibadah tersebut. semoga semua ini dapat memberikan penjelasan dan pencerahan bagi kita semua.Aamiin


Assalamualaikum Wr Wb
Maha Suci Alloh yang Dzat yang menggenggam langit dan bumi, yang Maha mengetahui segala kejadian, yang maha mengetahui hikmah dibalik peristiwa. Sholawat dan salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada junjunan kita yakni Nabi Muhammad Saw, tidak lupa kepada semua keluarganya, kerabatnya, sahabatnya, dan para Tabiin dan Tabi'atnya dan seluruh ummat yang semoga mendapat Syafa'at nanti di Yaumul Qiyamah.

Hadirin Rahimakumulloh
Pada pertemuan yang berbahagia ini, Alhamdulillah kita bisa berkumpul dalam acara manasik haji, yang semoga dengan niat kita tekad kita belajar beibadah haji ini menjadi sebab turunnya rahmat dan rido Alloh kepada kita semua Aamiin. Pada kesempatan perdana ini izinkan saya membawakan tema tentang "Ibadah Haji."'

Haji merupakan Rukun Islam yang kelima dimana haji adalah ibadah penyermpurna dari semua ibadah - ibadah yang kita lakukan, yang memiliki pengertian sebagai berikut :
Ibadah Haji menurut Lugat artinya menuju ke suatu tempat, secara berulang-ulang.
sedangkan istilah syara : Ialah menuju ke Baitulloh menurut syariat diserati dengan disertai dengan pekerjaan tertentu.
Mengunjungi baitullah yang terletak di makah al-mukaromah untuk menunaikan ibadah haji adalah wajib sebagaimana shalat, puasa, dan zakat. Alloh Swt berfirman :

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (Qs. Ali Imran : 97)

Alloh memerintahkan Ibrahim dan Ismail untuk mendirikan Baitullah di mekah, setelah selesai dibangun, Alloh memerintahkan Ibrahim memberitahukan kepada manusia, bahwa rumah tersebut didirikan untuk ibadah dan wajib bagi mereka untuk mengunjunginya. Ibrahim dan Ismail memohon kepada Alloh Swt untuk memberitahukan dan memperlihatkan kepada mereka manasik-manasik (tata cara) pelaksanaan ibadah haji.
Ka'bah adalah permulaan rumah yang didirikan, untuk menyembah Alloh di dunia. Alloh telah menerangkan tata cara haji, di dalam Al-Quran, baik manasik haji, masya'ir, dan hukum -hukum serta waktu menunaikannya, hal-hal yang dibolehkan dan hal-hal yang tidak dibolehkan dalam pelaksanaan haji,serta perkara yang diharamkan dilakukan didalamnya.
Rasulullah Saw menjelaskan hal-hal yang diterangkan dalam Al-Quran secara ringkas mengenai ibadah haji. Rasulullah Saw menerangkan tentang miqat-miqat haji, bilangan thawaf, bilangan sa'i, apa yang didahulukan dan apa yang diakhirkan, serta bagaimana cara mengerjakannya, waktu wukuf di Arafah,dan di Muzdalifah, menjamak shalat, di tempat-tempat tersebut, cara melempar jumrah, dan menyembelih hadyu (Qurban), yang wajib dilakukan dan yang tidak wajib, baik ucapan, maupun pekerjaan didalam haji yang beliau lakukan bersama-sama para muslimin.
Melaksanakan Haji
Firman Alloh SWT :
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya : Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa

baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Qs. A l Baqarah : 158 )

Yakni Berniat untuk Haji Atau Umroh Bagi yang sudah mampu dan kuasa. Ibadah haji mesti wajib Wukuf di Arofah pada hari ke sembilan Dzulhijjah,selanjutnya  mabit di  Muzdalifah untuk memungut batu yang akan digunakan untuk melontar jumroh di Mina,selanjutnya berangkat ke Mina untuk melempar  Jumroh  Sebanyak  3 kali , di Tiap kali-nya yaitu 7 kali lemparan
Jumroh  terbagi  kedalam 3 (tiga) tahapan,yaitu :
1.Jumroh  Ulaa
2.Jumroh  wushto
3.Jumroh  Aqobah
Selanjutnya melaksanakan Thowaf  Ifadhoh mengelilingi Ka’bah  7  kali putaran, Selanjutnya melaksanakan Sa’i  (lari-lari kecil)  Diantara bukit Shofa dan Marwah.dan

Melaksanakan Tahallul (menggunting rambut) .

Ada juga yang dinamakan dengan rukun haji, yaitu :

Rukun haji ada empat :
a.Niat ihram
b. Thawaf
c. Wuquf di Arafah
d. Sa'yu antara shafa dan marwah

Esensi Ibadah Haji
Selain mengandung hikmah-hikmah yang banyak, esensi dari ibadah hai diantaranya :
1. Mendorong jiwa untuk mengenang Alloh Swt dan Khusyuk beribadah kepada_Nya.
2. Mengingatkan adanya pertemuan di padang mahsyar.
3. Menegakkan sebab-sebab diperolehnya rahmat dari Alloh Swt. didalam mengerjakan haji, semuanya semata-mata untuk memperbanyak tadarru' atau taqarrub ilalloh.
4. Menyelami keutamaan menjauhkan diri dari syahwat dan kelezatan persetubuhan. serta haji mengesankan pada jiwa berbagai rupa dan kesan yang baik.
5. Menggambarkan kebesaran hikmah Alloh yang telah diberikan kepada hamba_Nya.
Dengan kita meninggalkan kampung halaman, teman sejawat, anak, dan istri, terasalah nikmat - nikmat dan kelezatan-kelezatan yang diperoleh dari mereka itu, yang kita memperolehnya dari kemurahan Alloh Swt belaka.
6. Menghidupkan rasa rahmat dan syafaat di dalam hati para haji.
Para haji yang diberi hidayah oleh Alloh akan Insyaf, tentu mengambil pelajaran dari semua penderitaan yang dialami di dalam perjalanan pulang-balik ke mekkah.
7. Membangun rasa bertolong-menolong, bantu-membantu antara sesama islam.

Demikian uraian singkat materi dalam manasik haji kali ini, semoga kita diberikan kesehatan dan  kekuatan serta diberi umur yang panjang dan rezeki yang berkah sehingga kita dapat berkunjung ke Makkatul  Mukarromah dan Madinatul Munawwaroh. Aamiin,
Akhir kata mohon maaf bila ada kesalahan dan kealfaan karena manusia tempatnya khilaf dan lupa.

Billahi Taufiq Wal Hidayah Wa Ridho Wal Inayah

Wassalamu'alaikum Wr Wb
gambar orang sedang manasik haji